Debut Ruben Amorim di Manchester United Tak Berjalan Sesuai Rencana



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kedatangan Ruben Amorim sebagai pelatih kepala baru Manchester United membawa harapan besar bagi para pendukung klub.

Namun, debutnya di Liga Inggris berakhir dengan hasil imbang 1-1 melawan Ipswich Town di Portman Road. 

Awal yang Cerah: Gol Cepat Marcus Rashford

Manchester United memulai laga dengan penuh semangat, membuktikan implementasi strategi baru Amorim.


Kurang dari dua menit sejak peluit awal dibunyikan, Amad Diallo, yang berperan sebagai bek sayap, memberikan umpan silang presisi yang berhasil dimanfaatkan oleh Marcus Rashford menjadi gol. Ini adalah pernyataan awal yang kuat dari sang pelatih dan pemain.

Baca Juga: Ruben Amorim Tegaskan Kendali Penuh Transfer Pemain di Manchester United

Namun, meskipun mencetak gol cepat, Rashford tidak mampu mempertahankan konsistensi ancaman serangannya.

Selama pertandingan, ia hanya mencatatkan satu tembakan tambahan dan satu sentuhan di area penalti lawan.

Kekurangan suplai bola yang efektif ke Rashford menjadi salah satu kelemahan utama yang perlu diperbaiki Amorim.

Pertahanan yang Rentan: Tantangan Formasi Baru

Absennya Lisandro Martinez memaksa Amorim untuk berimprovisasi dengan formasi tiga bek.

Jonny Evans, Matthijs de Ligt, dan Noussair Mazraoui menjadi pilihan utama, didukung oleh peran bek sayap yang diisi oleh Amad Diallo dan Diogo Dalot.

Namun, lini pertahanan United terlihat belum sepenuhnya solid.

Ipswich Town, di bawah arahan Kieran McKenna, menunjukkan ambisi besar dengan memanfaatkan pergerakan dinamis dari Omari Hutchinson, Sammie Szmodics, dan Liam Delap.

Tekanan ini memaksa United untuk bermain lebih defensif, terutama di babak kedua, meskipun penguasaan bola tetap didominasi oleh tim tamu.

Baca Juga: Klub-Klub Liga Primer Inggris Menyetujui Perubahan Aturan Sponsorship

Penampilan Impresif Andre Onana

Kiper asal Kamerun, Andre Onana, kembali menunjukkan performa solid meskipun United berada di bawah tekanan.

Onana membuat beberapa penyelamatan krusial, termasuk dua peluang emas dari Liam Delap yang seharusnya bisa menjadi gol bagi Ipswich.

Gol penyeimbang dari Hutchinson pun hanya tercipta karena bola membentur pemain bertahan United, membuat Onana tidak berdaya.

Keberadaan Onana sebagai penjaga gawang yang dapat diandalkan menjadi nilai tambah bagi United dalam menghadapi tantangan berat di Liga Inggris musim ini.

Tantangan Ruben Amorim: Membangun Konsistensi

Dalam konferensi pers pasca pertandingan, Amorim mengakui bahwa waktu persiapan yang singkat menjadi kendala utama.

Ia menyebutkan bahwa pemain seperti Casemiro dan Ugarte hanya memiliki waktu latihan terbatas sebelum pertandingan ini.

Kombinasi lini tengah yang terdiri dari Christian Eriksen dan Casemiro tampak kesulitan menjaga keseimbangan antara serangan dan pertahanan.

Amorim juga menyoroti perlunya rotasi pemain yang lebih efektif, dengan harapan pemain seperti Kobbie Mainoo, Luke Shaw, dan Lisandro Martinez dapat segera kembali memperkuat tim.

Baca Juga: Ungkapan Jujur Ruben Amorim Soal Skuat MU Pasca Krisis Kepercayaan Era Erik ten Hag

Harapan Ipswich Town untuk Bertahan di Liga Inggris

Di sisi lain, Ipswich Town tetap berada di zona degradasi meskipun menunjukkan performa yang menjanjikan.

Pemain seperti Hutchinson dan Szmodics menjadi pilar penting dalam serangan, sementara lini belakang mereka menunjukkan semangat juang tinggi.

Jika mampu mempertahankan konsistensi, Ipswich memiliki peluang untuk bertahan di Liga Inggris musim ini.

Selanjutnya: Menperin Apresiasi GAIKINDO Terima Tantangan Presiden untuk Produksi Mobil Indonesia

Menarik Dibaca: Hadapi Penipuan di P2P Lending, 1datapipe Luncurkan Teknologi Fraud Score Berbasis AI

Editor: Handoyo .