Defisiensi modal BTEL membengkak jadi Rp 13,89 T



KONTAN.CO.ID - Lantaran terus merugi, mau tak mau, PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) kekurangan modal. Bahkan, defisiensi modal perusahaan terus membengkak.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan per Desember 2016 yang dirilis Kamis (6/9), defisiensi modal bersih BTEL tercatat Rp 13,89 triliun. Angka ini naik 11% secara tahunan dari Rp 12,51 triliun.

Seperti diketahui, BTEL masih berada dalam zona kerugian. Meski mengecil, namun BTEL masih mencatat kerugian sebesar Rp 1,39 triliun, menyusut 84% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 8,64 triliun.


Namun, penurunan nilai kerugian lebih karena perampingan isi perusahaan, bukan karena pemasukan. Sebab, total pendapatan bersih perusahaan turun 78% menjadi Rp 89,85 miliar dari sebelumnya Rp 401,62 miliar.

Efisiensi tersebut membuat rugi usaha BTEL turun 75% menjadi Rp 958,07 miliar dari sebelumnya Rp 3,83 triliun. Turunnya kerugian bersih BTEL juga dipicu oleh faktor lain, yakni laba selisih kurs senilai Rp 337,78 miliar dari sebelumnya rugi Rp 793,09 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini