JAKARTA. Prospek harga aluminium hingga akhir semester I-2017 makin mengilap. Kenaikan harga ditopang oleh prediksi kenaikan defisit aluminium di pasar global. Salah satunya akibat kenaikan permintaan dari China sebagai konsumen terbesar.Jumat (24/3) lalu, harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange naik 0,28% menjadi US$ 1.939 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sepekan terakhir, harga aluminium sudah naik 1,30%.Ibrahim, Direktur Garuda Berjangka, menjelaskan, pelaku pasar merespons berita mengenai kemungkinan defisit aluminium tahun ini. Akhir pekan lalu, Rusal, salah satu produsen aluminium dari Rusia, memperkirakan defisit aluminium global akan membengkak dari 600.000 ton di tahun lalu menjadi sebesar 1,1 juta ton di tahun ini. "Salah satunya ditopang oleh permintaan China yang tinggi," kata Ibrahim.
Defisit aluminium topang harga
JAKARTA. Prospek harga aluminium hingga akhir semester I-2017 makin mengilap. Kenaikan harga ditopang oleh prediksi kenaikan defisit aluminium di pasar global. Salah satunya akibat kenaikan permintaan dari China sebagai konsumen terbesar.Jumat (24/3) lalu, harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange naik 0,28% menjadi US$ 1.939 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sepekan terakhir, harga aluminium sudah naik 1,30%.Ibrahim, Direktur Garuda Berjangka, menjelaskan, pelaku pasar merespons berita mengenai kemungkinan defisit aluminium tahun ini. Akhir pekan lalu, Rusal, salah satu produsen aluminium dari Rusia, memperkirakan defisit aluminium global akan membengkak dari 600.000 ton di tahun lalu menjadi sebesar 1,1 juta ton di tahun ini. "Salah satunya ditopang oleh permintaan China yang tinggi," kata Ibrahim.