Defisit Anggaran AS Membengkak Jadi US$ 249 Miliar



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Defisit anggaran Amerika Serikat (AS) semakin membengkak akibat pendapatan pemerintah yang turun. Sedangkan pengeluaran meningkat untuk membiayai pendidikan, kesehatan, dan bunga utang.

Berdasarkan laporan bulanan Kementerian Keuangan AS yang dikutip Reuters, Selasa (13/12), defisit anggaran AS meningkat  US$ 57 miliar pada bulan November 2022 dari periode sama tahun lalu menjadi US$ 249 miliar atau sekitar Rp 3.884 triliun (dengan asumsi kurs Rp 15.600).

Peningkatan defisit anggaran tersebut mencapai sekitar 30% dari posisi November 2021.


Penerimaan pemerintah AS pada November 2022 tercatat turun 10% secara year on year (YoY) atau senilai US$ 29 miliar menjadi Rp 252 triliun. Sedangkan belanja naik 6% atau sebesar US$ 28 miliar menjadi US$ 501 miliar.

Baca Juga: Janet Yellen Bicara Soal Prospek Inflasi di AS pada Tahun 2023

Menipisnya pendapatan disebabkan penurunan penerimaan pajak individu sebesar 4%, peningkatan pengembalian pajak individu sebesar 64%, dan penurunan pendapatan Federal Reserve sebesar 98%.

Peningkatan belanja terbesar dilakukan Kementerian Pendidikan AS. Seorang pejabat Departemen Keuangan AS mengatakan, biaya pendidikan tercatat meningkat 94% secara yoy atau senilai US$ 11 miliar karena perubahan dalam program pinjaman siswa langsung dan pengampunan pinjaman layanan publik.

Adapun belanja untuk perawatan kesehatan membengkak sebesar US$ 14 miliar atau naik 18% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Untuk biaya untuk membayar bunga uatang publik meningkat 53% YoY atau senilai US$ 19 miliar pada bulan November.

Namun, peningkatan biaya bunga masih bisa diimbangi penurunan US$ 17 miliar dalam kredit pajak untuk anak-anak dan pekerja berpenghasilan rendah. Selama dua bulan pertama tahun fiskal 2023, pembayaran bunga Departemen Keuangan AS naik US$ 48 miliar atau 87%.

Untuk tahun fiskal 2023, yang dimulai pada Oktober, anggaran pemerintah AS mengalami defisit US$ 336 miliar, yang lebih kecil US$ 20 miliar dibandingkan periode tahun lalu. Pendapatan masih naik 1% dari periode yang sama tahun lalu dan pengeluaran turun 2%.

Kendati demikian, Kemenkeu AS menilai defisit November 2022 hanya meningkat 20% dengan mempertimbangkan perbedaan penghitungan kalender yang memengaruhi anggaran November 2021.

Selama tahun fiskal 2022, defisit anggaran AS merosot hingga separuh atau turun hingga di bawah US$ 1,4 triliun. Penurunan terjadi di tengah meredanya belanja terkait pandemi dan lonjakan pendapatan dari ekonomi yang kian bangkit.

Sementara itu, tingkat utang AS tetap tinggi di tengah lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga yang menyebabkan pinjaman menjadi lebih mahal.

Baca Juga: Tekanan Meningkat, Begini Prediksi Rupiah di Pekan Rapat The Fed

Editor: Khomarul Hidayat