Defisit anggaran 2016 dipertahankan 2,7%



JAKARTA. Konsumsi pemerintah pada kuartal III-2016 mengalami penurunan akibat pemangkasan anggaran di kementerian dan lembaga. Pada kuartal IV, konsumsi pemerintah diperkirakan akan meningkat dan ini menyebabkan defisit juga meningkat.

Meskipun demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, target defisit hingga akhir tahun 2016 tetap tidak direvisi yaitu masih pada kisaran 2,7% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). "Defisit kita tidak akan berubah tetap pada 2,7%," ujar perempuan yang akrab disapa Ani, di kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Selasa (8/11).

Untuk mengantisipasi defisit yang melebar maka diperlukan penerimaan negara yang baik terutama dalam penerimaan pajak. "Ini membutuhkan penerimaan pajak sesuai target dan sesuai yang direvisi dan ekspektasi belanja," ungkapnya.


Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan Pajak Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Yon Arsal menyampaikan bahwa pada akhir tahun, selain pencairan anggaran pemerintah meningkat, penerimaan negara juga akan meningkat pula. Namun untuk menjaga cash flow aman, karena penerimaan fokus di akhir tahun, pihaknya sudah menyiapkan mitigasi.

"Untuk mengatasi itu di kementerian rapat cash flow rutin dilakukan. Untuk melakukan pantauan. Jadi di situ dibicarakan semuanya," ungkap Yon Arsal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia