JAKARTA. Perlambatan ekonomi di kuartal I tahun ini mengancam postur anggaran pemerintah. Penerimaan akan meleset jauh dari target, sedangkan pemerintah tetap menggenjot belanja negara. Walhasil, defisit anggaran bakal meleset jauh dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 yang sebesar 1,9% dari produk domestik bruto (PDB). Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro bilang, defisit APBN-P 2015 bisa melebar ke 2,2% dari PDB. "Melihat kondisi sekarang, realisasi defisit tidak akan sama dengan target," kata Bambang, Kamis (7/5). Pelebaran defisit karena pelambatan ekonomi ini membuat penerimaan negara dari perpajakan, termasuk bea dan cukai, bakal jauh dari target. Di APBN-P itu, pemerintah menargetkan penerimaan perpajakan Rp 1.489 triliun.
Defisit anggaran bisa melebar hingga 2,2% dari PDB
JAKARTA. Perlambatan ekonomi di kuartal I tahun ini mengancam postur anggaran pemerintah. Penerimaan akan meleset jauh dari target, sedangkan pemerintah tetap menggenjot belanja negara. Walhasil, defisit anggaran bakal meleset jauh dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 yang sebesar 1,9% dari produk domestik bruto (PDB). Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro bilang, defisit APBN-P 2015 bisa melebar ke 2,2% dari PDB. "Melihat kondisi sekarang, realisasi defisit tidak akan sama dengan target," kata Bambang, Kamis (7/5). Pelebaran defisit karena pelambatan ekonomi ini membuat penerimaan negara dari perpajakan, termasuk bea dan cukai, bakal jauh dari target. Di APBN-P itu, pemerintah menargetkan penerimaan perpajakan Rp 1.489 triliun.