JAKARTA. Lebih kencangnya belanja negara di awal tahun ini belum diimbangi dengan penerimaan negara. Hal tersebut menyebabkan defisit anggaran per akhir April 2016 bertambah lebar. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, realisasi penerimaan negara per awal pekan kedua Mei 2016 mencapai 23% dari target. Sementara itu, realisasi belanja negara sebesar 28% dari target. Jika dihitung-hitung, maka realisasi penerimaan pada periode tersebut mencapai Rp 419,2 triliun dan belanja negara Rp 586,8 triliun sehingga defisit anggaran mencapai 1,3% dari produk domestik bruto (PDB).
Defisit anggaran Mei melebar jadi 1,3%
JAKARTA. Lebih kencangnya belanja negara di awal tahun ini belum diimbangi dengan penerimaan negara. Hal tersebut menyebabkan defisit anggaran per akhir April 2016 bertambah lebar. Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, realisasi penerimaan negara per awal pekan kedua Mei 2016 mencapai 23% dari target. Sementara itu, realisasi belanja negara sebesar 28% dari target. Jika dihitung-hitung, maka realisasi penerimaan pada periode tersebut mencapai Rp 419,2 triliun dan belanja negara Rp 586,8 triliun sehingga defisit anggaran mencapai 1,3% dari produk domestik bruto (PDB).