JAKARTA. Permasalahan pajak yang rendah menjadi persoalan krusial untuk anggaran tahun ini. Pemerintah mematok defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 sebesar 1,9% dari PDB. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai anggaran pemerintah tahun ini berpotensi menuai permasalahan. Pajak yang rendah sedangkan realisasi belanja yang akan meningkat meskipun tidak maksimal 100% menyebabkan defisit anggaran berpotensi membengkak. Pilihannya ada dua yaitu menambah utang baru atau mengurangi belanja. Menambah utang baru di tengah kondisi sekarang ini akan sulit karena kondisi global yang mengkhawatirkan. "Sehingga lebih baik mengurangi belanja daripada menambah utang," paparnya ketika dihubungi KONTAN, Selasa (21/4).
Defisit anggaran pemerintah berpotensi membengkak
JAKARTA. Permasalahan pajak yang rendah menjadi persoalan krusial untuk anggaran tahun ini. Pemerintah mematok defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2015 sebesar 1,9% dari PDB. Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai anggaran pemerintah tahun ini berpotensi menuai permasalahan. Pajak yang rendah sedangkan realisasi belanja yang akan meningkat meskipun tidak maksimal 100% menyebabkan defisit anggaran berpotensi membengkak. Pilihannya ada dua yaitu menambah utang baru atau mengurangi belanja. Menambah utang baru di tengah kondisi sekarang ini akan sulit karena kondisi global yang mengkhawatirkan. "Sehingga lebih baik mengurangi belanja daripada menambah utang," paparnya ketika dihubungi KONTAN, Selasa (21/4).