JAKARTA. Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berpotensi melebar tahun depan. Ini terjadi seiring dengan rencana perubahan sistem pencatatan keuangan dari berbasis kas menjadi akrual yang akan dimulai tahun depan. Perubahan sistem pencatatan itu sudah direkomendasikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak lama agar arus keluar masuk dana negara lebih akuntabel. Menteri Koordinator Ekonomi Darmin Nasution mengatakan, pencatatan APBN ke depan tidak lagi berbasis kas, melainkan berbasis akrual. Untuk itu, diperlukan penyempurnaan sumberdaya manusia (SDM) hingga sistem informasi. Selama ini. pencatatan APBN berbasis kas, yakni pencatatan transaksi keuangan pada saat kas diterima atau dikeluarkan. Sedangkan pencatatan berbasis akrual merupakan pencatatan transaksi pada saat terjadinya pendapatan atau belanja walaupun kas belum diterima atau dikeluarkan.
Defisit anggaran tahun depan bisa melebar
JAKARTA. Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berpotensi melebar tahun depan. Ini terjadi seiring dengan rencana perubahan sistem pencatatan keuangan dari berbasis kas menjadi akrual yang akan dimulai tahun depan. Perubahan sistem pencatatan itu sudah direkomendasikan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) sejak lama agar arus keluar masuk dana negara lebih akuntabel. Menteri Koordinator Ekonomi Darmin Nasution mengatakan, pencatatan APBN ke depan tidak lagi berbasis kas, melainkan berbasis akrual. Untuk itu, diperlukan penyempurnaan sumberdaya manusia (SDM) hingga sistem informasi. Selama ini. pencatatan APBN berbasis kas, yakni pencatatan transaksi keuangan pada saat kas diterima atau dikeluarkan. Sedangkan pencatatan berbasis akrual merupakan pencatatan transaksi pada saat terjadinya pendapatan atau belanja walaupun kas belum diterima atau dikeluarkan.