KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati agar defisit anggaran 2025 ditekan pada kisaran 1,5% hingga 1,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Alasannya, karena target defisit yang ada dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 pada rentang 2,45% hingga 2,82% dari PDB, dinilai akan mempersempit ruang fiskal pemerintah baru. Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai, target defisit anggaran 2025 lebih baik ditekan. Salah satu alasannya adalah dengan memasang target defisit tinggi maka akan mendorong imbal hasil obligasi yang naik.
Defisit APBN 2025 Harus Diturunkan untuk Antisipasi Ketidakpastian Global
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa meminta kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati agar defisit anggaran 2025 ditekan pada kisaran 1,5% hingga 1,8% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Alasannya, karena target defisit yang ada dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2025 pada rentang 2,45% hingga 2,82% dari PDB, dinilai akan mempersempit ruang fiskal pemerintah baru. Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai, target defisit anggaran 2025 lebih baik ditekan. Salah satu alasannya adalah dengan memasang target defisit tinggi maka akan mendorong imbal hasil obligasi yang naik.