KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali melebarkan target defisit fiskal dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 setelah tiga tahun terakhir menerapkan disiplin fiskal yang sangat ketat. Pasalnya, defisit RAPBN 2025 ditetapkan pada kisaran 2,45% hingga 2,82% dari produk domestik bruto (PDB). Padahal pada tahun 2024 defisit dipatok hanya 2,29% dari PDB dan pada tahun 2023 sebesar 1,82% dari PDB. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, defisit yang melebar tersebut dikarenakan adanya keberlanjutan sehingga program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga dilanjutkan oleh pemerintahan selanjutnya.
Defisit APBN 2025 Melebar, Dibebani Utang dan Keberlanjutan Program Jokowi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali melebarkan target defisit fiskal dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 setelah tiga tahun terakhir menerapkan disiplin fiskal yang sangat ketat. Pasalnya, defisit RAPBN 2025 ditetapkan pada kisaran 2,45% hingga 2,82% dari produk domestik bruto (PDB). Padahal pada tahun 2024 defisit dipatok hanya 2,29% dari PDB dan pada tahun 2023 sebesar 1,82% dari PDB. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, defisit yang melebar tersebut dikarenakan adanya keberlanjutan sehingga program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga dilanjutkan oleh pemerintahan selanjutnya.