KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2021 sepanjang kuartal I-2021 sebesar Rp 144,2 triliun. Pencapaian ini setara dengan 0,82% dari produk domestik bruto (PDB). Adapun pemerintah mamatok defisit APBN 2021 sebesar 5,7% terhadap PDB. Dibandingkan periode sama tahun lalu, defisit APBN mencapai 0,37% terhadap PDB. Namun target defisit APBN 2020 semula hanya 1,76%. Kemudian pada Mei 2020 ditingkatkan menjadi 6,32% terhadap PDB seiring dengan perluasan ruang fiskal untuk menanggulangi dampak virus corona. Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan pencapaian defisit dalam tiga bulan mengindikasikan penyerapan yang rendah. Catatan David, dua penyebabnya antara lain transfer daerah dan dana desa (TKDD) yang hanya tumbuh 0,9% year on year (yoy) atau setara Rp 173 triliun pada kuartal I-2021.
Defisit APBN baru mencapai 0,82% terhadap PDB, ekonom: Belanja perlu lebih digenjot
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2021 sepanjang kuartal I-2021 sebesar Rp 144,2 triliun. Pencapaian ini setara dengan 0,82% dari produk domestik bruto (PDB). Adapun pemerintah mamatok defisit APBN 2021 sebesar 5,7% terhadap PDB. Dibandingkan periode sama tahun lalu, defisit APBN mencapai 0,37% terhadap PDB. Namun target defisit APBN 2020 semula hanya 1,76%. Kemudian pada Mei 2020 ditingkatkan menjadi 6,32% terhadap PDB seiring dengan perluasan ruang fiskal untuk menanggulangi dampak virus corona. Kepala Ekonom BCA David Sumual mengatakan pencapaian defisit dalam tiga bulan mengindikasikan penyerapan yang rendah. Catatan David, dua penyebabnya antara lain transfer daerah dan dana desa (TKDD) yang hanya tumbuh 0,9% year on year (yoy) atau setara Rp 173 triliun pada kuartal I-2021.