JAKARTA. Pelebaran defisit anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) 2016 menjadi 2,7% diprediksi menekan pasar surat utang. Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Roby Rushandie memperkirakan pelebaran defisit akan memicu pemerintah untuk menambah suplai penerbitan surat utang negara (SBN) sekitar Rp 27 triliun. Di sisi lain, permintaan obligasi menjelang akhir tahun akan berkurang lantaran investor global masih dalam mode risk averse akibat ekspektasi perlambatan ekonomi.
Defisit APBN-P melebar, pasar obligasi tertekan
JAKARTA. Pelebaran defisit anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBN-P) 2016 menjadi 2,7% diprediksi menekan pasar surat utang. Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Roby Rushandie memperkirakan pelebaran defisit akan memicu pemerintah untuk menambah suplai penerbitan surat utang negara (SBN) sekitar Rp 27 triliun. Di sisi lain, permintaan obligasi menjelang akhir tahun akan berkurang lantaran investor global masih dalam mode risk averse akibat ekspektasi perlambatan ekonomi.