Jakarta. Risiko pembiayaan pada tahun 2017 sepertinya akan lebih ringan dibandingkan tahun ini. Mengingat, tekanan fiskal tahun depan diperkirakan tidak sebesar saat ini, terutama di sisi penerimaan. Bahkan, Badan Anggaran juga sudah memutuskan untuk memangkas target defisit Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2017, lebih rendah dari rencana semula. Banggar telah memutuskan defisit akan dipatok sebesar 2,41% dari Produk Domestik Bruto (PDB), Atau sebesar Rp 332,86 triliun. Sementara dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2017 yang diusulkan pemerintah tercantum defisit anggaran sebesar 2,5% dari PDB. Dengan kondisi itu, Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (PPR) Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan mengaku, tidak akan terlalu ekspansif dalam menggenjot pembiayaan.
Defisit disunat, utang baru tak segencar 2016
Jakarta. Risiko pembiayaan pada tahun 2017 sepertinya akan lebih ringan dibandingkan tahun ini. Mengingat, tekanan fiskal tahun depan diperkirakan tidak sebesar saat ini, terutama di sisi penerimaan. Bahkan, Badan Anggaran juga sudah memutuskan untuk memangkas target defisit Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2017, lebih rendah dari rencana semula. Banggar telah memutuskan defisit akan dipatok sebesar 2,41% dari Produk Domestik Bruto (PDB), Atau sebesar Rp 332,86 triliun. Sementara dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2017 yang diusulkan pemerintah tercantum defisit anggaran sebesar 2,5% dari PDB. Dengan kondisi itu, Direktur Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (PPR) Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan mengaku, tidak akan terlalu ekspansif dalam menggenjot pembiayaan.