Defisit kecil, pemerintah tetap terbitkan obligasi



JAKARTA. Pemerintah masih akan menerbitkan Samurai Bond dan sukuk global menjelang akhir tahun ini kendati realisasi anggaran masih dibawah target. Di sisi lain, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, penarikan pembiayaan dari dalam negeri akan disesuaikan.Agus bilang, kinerja penerimaan negara masih cukup bagus. "Sehingga nanti jumlah SBN yang diterbitkan dalam rupiah ini yang nanti bisa disesuaikan," katanya Selasa (30/10).Hanya saja, Agus belum bisa membeberkan berapa besar penyesuaian penerbitan SBN untuk tahun ini. Menurutnya, perlu ada koordinasi antara Dirjen Perbendaharaan Negara dengan Dirjen Pengelolaan Utang untuk menghitung kebutuhan pembiayaan ini.Seperti diketahui, pemerintah mematok target defisit anggaran sebesar Rp 190,1 triliun dalam APBNP 2012. Hinga 5 Oktober 2012, realisasi defisit anggaran baru sebesar Rp 86,6 triliun.Sementara itu, target penerbitan SBN neto dalam APBNP 2012 sebesar Rp Rp 159,596,7 triliun. Per 5 Oktober 2012 realisasi penerbitan SBN neto sebesar Rp 117 triliun.Agus menambahkan, dari sisi penerimaan negara juga masih cukup baik. Per 5 Oktober 2012, realisasi pendapatan negara sebesar Rp 912,7 triliun (67,2%) dari pagu anggrannya yang sebesar Rp 1.358,2 triliun. Realisasi pendapatan negara Rp 912,7 triliun (67,2%) dari pagu anggarannya Rp 1.358,2 triliun.Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengatakan berdasarkan data empiris dalam lima tahun terakhir, defisit anggaran yang dipatok dalam APBN akan lebih rendah ketimbang target defisit yang dipatok dalam APBNP. Rendahnya realisasi defisit anggaran ini, karena realiasi penerimaan yang melampaui target, adanya efisiensi belanja Kementerian/Lembaga (K/L) dan adanya penghematan anggaran.Hanya saja, Anny mengakui pada tahun ini pembengkakan volume subsidi BBM akan berdampak pada kenaikan defisit. Meski begitu, ia masih yakin defisit anggaran tidak akan melampaui target yang dipatok di APBNP 2012. Jika realisasi defisit anggaran bisa lebih rendah ketimbang targetnya, maka bisa jadi pemerintah bakal mengerem penerbitan SBN di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can