KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mematok proyeksi defisit anggaran yang lebih kecil di akhir tahun ini, yakni sekitar 1,9% dari produk domestik bruto (PDB). Kendati demikian, serapan belanja pemerintah ditargetkan tetap optimal dan lebih baik dari tahun lalu. Berdasarkan realisasi per akhir November lalu, belanja pemerintah pusat telah mencapai Rp 1.225,3 triliun atau 84,2% dari pagu anggaran. Belanja pemerintah mengalami pertumbuhan 16,7% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya (yoy). Belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja kementerian dan lembaga (K/L) yang menyentuh Rp 665,9 triliun atau 78,6% dari pagu. Belanja K/L juga tumbuh 11,9% yoy. Sementara, belanja Non-K/L tumbuh lebih tinggi, yaitu mencapai 23,1% yoy. Hingga November, belanja Non-K/L mencapai Rp 559,4 triliun atau 92,2% dari anggaran.
Defisit mengecil, pemerintah optimistis serapan belanja tahun ini tetap optimal
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mematok proyeksi defisit anggaran yang lebih kecil di akhir tahun ini, yakni sekitar 1,9% dari produk domestik bruto (PDB). Kendati demikian, serapan belanja pemerintah ditargetkan tetap optimal dan lebih baik dari tahun lalu. Berdasarkan realisasi per akhir November lalu, belanja pemerintah pusat telah mencapai Rp 1.225,3 triliun atau 84,2% dari pagu anggaran. Belanja pemerintah mengalami pertumbuhan 16,7% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya (yoy). Belanja pemerintah pusat terdiri dari belanja kementerian dan lembaga (K/L) yang menyentuh Rp 665,9 triliun atau 78,6% dari pagu. Belanja K/L juga tumbuh 11,9% yoy. Sementara, belanja Non-K/L tumbuh lebih tinggi, yaitu mencapai 23,1% yoy. Hingga November, belanja Non-K/L mencapai Rp 559,4 triliun atau 92,2% dari anggaran.