KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) sepanjang 2018 tercatat US$ 31,1 miliar atau 2,98% dari PDB. Angka ini membengkak bila dibanding tahun sebelumnya yaitu defisit US$ 16,1 miliar atau 1,7% dari PDB. "Defisit transaksi berjalan memang karena defisit neraca perdagangan barang," jelas Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia (BI) Yati Kurniati, Jumat (8/2). Kondisi ini disebabkan surplus dari neraca non-migas terus mengalami penipisan, sedangkan neraca migas terus mengalami defisit. Berdasarkan data milik BI, tercatat neraca non-migas sepanjang 2018 surplus US$ 11,16 miliar, sedangkan neraca migas defisit US$ 11,58 miliar. Surplus non-migas menurun tajam bila dibanding tahun sebelumnya yang tercatat US$ 25,26 miliar. Sedangkan neraca migas terus menunjukkan pelebaran dari tahun sebelumnya yang tercatat defisit US$ 7,35 miliar.
Defisit migas masih jadi penyebab lebarnya defisit transaksi berjalan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) sepanjang 2018 tercatat US$ 31,1 miliar atau 2,98% dari PDB. Angka ini membengkak bila dibanding tahun sebelumnya yaitu defisit US$ 16,1 miliar atau 1,7% dari PDB. "Defisit transaksi berjalan memang karena defisit neraca perdagangan barang," jelas Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia (BI) Yati Kurniati, Jumat (8/2). Kondisi ini disebabkan surplus dari neraca non-migas terus mengalami penipisan, sedangkan neraca migas terus mengalami defisit. Berdasarkan data milik BI, tercatat neraca non-migas sepanjang 2018 surplus US$ 11,16 miliar, sedangkan neraca migas defisit US$ 11,58 miliar. Surplus non-migas menurun tajam bila dibanding tahun sebelumnya yang tercatat US$ 25,26 miliar. Sedangkan neraca migas terus menunjukkan pelebaran dari tahun sebelumnya yang tercatat defisit US$ 7,35 miliar.