KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengklaim defisit neraca dagang tak perlu dikhawatirkan, meskipun angkanya meroket US$ 1,82 miliar. Sebab defisit diakibatkan impor barang modal untuk pembangunan infrastruktur, yang diklaim mampu meningkatkan produktivitas ekonomi dengan prospek jangka panjang. "Kami sudah perhitungkan neraca perdagangan yang hari ini diumumkan BPS," ungkap Perry usai mengumumkan kenaikan suku bunga BI-7DRRR, di Bank Indonesia, Kamis (15/11). Impor non-migas tercatat naik 19,42%. impor yang tumbuh paling kencang adalah barang modal yakni 28,58% yoy. Angka ini tumbuh seiring belanja infrastruktur yang ambisius yang dilakukan pemerintah.
Defisit neraca dagang dikontribusi impor barang modal, BI: Mampu dongkrak ekonomi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mengklaim defisit neraca dagang tak perlu dikhawatirkan, meskipun angkanya meroket US$ 1,82 miliar. Sebab defisit diakibatkan impor barang modal untuk pembangunan infrastruktur, yang diklaim mampu meningkatkan produktivitas ekonomi dengan prospek jangka panjang. "Kami sudah perhitungkan neraca perdagangan yang hari ini diumumkan BPS," ungkap Perry usai mengumumkan kenaikan suku bunga BI-7DRRR, di Bank Indonesia, Kamis (15/11). Impor non-migas tercatat naik 19,42%. impor yang tumbuh paling kencang adalah barang modal yakni 28,58% yoy. Angka ini tumbuh seiring belanja infrastruktur yang ambisius yang dilakukan pemerintah.