Defisit neraca dagang melebar, Kadin: Pemerintah perlu pertimbangkan kebijakan lagi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan di Oktober 2018 mengalami defisit sebesar US$ 1,82 miliar. Defisit tersebut disebabkan defisit pada neraca migas sebesar US$ 1,42 miliar. Sementara defisit neraca nonmigas sebesar US$ 393,2 juta.

Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani berpendapat pelebaran defisit ini merupakan sebuah catatan, dimana laju konsumsi masyarakat dan industri masih cukup tinggi meskipun pemerintah sudah menerapkan berbagai kebijakan yang diharapkan dapat menekan impor.

Kebijakan perluasan B20 yang diharapkan dapat menurunkan impor migas dianggap belum efektif. Bahkan, impor migas di Oktober naik signifikan. Volume impor migas di Oktober meningkat 20,37% dibandingkan September lalu.


"Mungkin sudah saatnya pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan lain seperti pengurangan subsidi BBM. Ini bukan hal mudah tapi kalau mau dapat hasil yang lebih langsung berdampak signifikan," tutur Shinta kepada Kontan.co.id, Kamis (15/11).

Tak hanya mengurangi subsidi BBM, Shinta menyarankan supaya pemerintah terus meningkatkan ekspor dan menarik investasi. "Ini memang butuh waktu, tapi pada akhirnya itulah solusinya." tambah Shinta.

Lebih lanjut Shinta menyaranan supaya pemerintah hati-hati, terlebih akhir tahun pola konsumsi masyarakat masih akan tinggi seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut berpotensi pada melebarnya defisit neraca perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi