Defisit neraca memberatkan langkah rupiah



JAKARTA. Pergerakan rupiah melemah pada transaksi pagi (1/3). Pada pukul 09.31, rupiah melemah 0,1% menjadi 9.675 per dollar AS. Ini merupakan pelemahan terbesar sejak 21 Februari lalu. Meski demikian, dalam kurun waktu sepekan, mata uang garuda menguat 0,3%. Sedangkan sepanjang Februari, penguatan rupiah mencapai 0,8% yang merupakan penguatan bulanan terbesar sejak januari 2012. Sementara itu, kontrak non deliverable forwards rupiah untuk pengantaran satu bulan ke depan melemah 0,1% menjadi 9.685 atau lebih rendah 0,1% dari level di pasar spot. Salah satu penyebab rupiah tak bertenaga hari ini adalah Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan untuk empat bulan berturut-turut pada Januari lalu. "Tingkat ekspor sepertinya masih akan lemah karena Januari-Februari itu memang musim permintaan yang rendah," jelas Prakriti Sofat, regional economist Barclays Plc di Singapura. Dia tetap mempertahankan posisi rupiah di level 9.900.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie