JAKARTA. Defisit Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami penurunan US$ 4,1 miliar pada akhir Juni. Di kuartal pertama 2013, neraca pembayaran Indonesia mengalami defisit US$ 6,6 miliar. Lalu di kuartal kedua, defisitnya berkurang menjadi US$ 2,5 miliar. "Bauran kebijakan yang BI buat dan didukung kebijakan pemerintah di bidang fiskal, berhasil mengurangi dampak negatif dari memburuknya kondisi ekonomi dan keuangan global terhadap NPI," sebut Gubernur BI, Agus DW Martwardojo, dalam siaran pers, Jumat, (16/8). Ia bilang, penurunan defisit NPI tersebut ditopang oleh transaksi modal dan finansial yang kembali surplus setelah triwulan sebelumnya mengalami defisit cukup besar. Kemudian, ada juga defisit transaksi berjalan yang meningkat sesuai pola musimannya. Seiring NPI yang masih defisit ini, jumlah cadangan devisa pun mengalami penurunan dari US$ 105,1 miliar di Mei menjadi US$ 98,095 miliar di akhir Juni. Meski begitu, jumlahnya masih cukup untuk membiayai kebutuhan pembayaran impor dan utang luar negeri selama 5,4 bulan. Pada akhir Juli, cadangan devisa Indonesia kembali jatuh. Posisinya yakni US$ 92,671 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 5,1 bulan pembayaran impor dan utang luar negeri pemerintah.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Defisit neraca pembayaran turun US$ 4,1 miliar
JAKARTA. Defisit Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) mengalami penurunan US$ 4,1 miliar pada akhir Juni. Di kuartal pertama 2013, neraca pembayaran Indonesia mengalami defisit US$ 6,6 miliar. Lalu di kuartal kedua, defisitnya berkurang menjadi US$ 2,5 miliar. "Bauran kebijakan yang BI buat dan didukung kebijakan pemerintah di bidang fiskal, berhasil mengurangi dampak negatif dari memburuknya kondisi ekonomi dan keuangan global terhadap NPI," sebut Gubernur BI, Agus DW Martwardojo, dalam siaran pers, Jumat, (16/8). Ia bilang, penurunan defisit NPI tersebut ditopang oleh transaksi modal dan finansial yang kembali surplus setelah triwulan sebelumnya mengalami defisit cukup besar. Kemudian, ada juga defisit transaksi berjalan yang meningkat sesuai pola musimannya. Seiring NPI yang masih defisit ini, jumlah cadangan devisa pun mengalami penurunan dari US$ 105,1 miliar di Mei menjadi US$ 98,095 miliar di akhir Juni. Meski begitu, jumlahnya masih cukup untuk membiayai kebutuhan pembayaran impor dan utang luar negeri selama 5,4 bulan. Pada akhir Juli, cadangan devisa Indonesia kembali jatuh. Posisinya yakni US$ 92,671 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 5,1 bulan pembayaran impor dan utang luar negeri pemerintah.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News