Defisit Neraca Perdagangan Jasa Melebar di 2022



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca Perdagangan Jasa pada tahun 2022 mencatat pelebaran defisit, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Bank Indonesia (BI) mencatat, defisit neraca perdagangan jasa tahun 2022 sebesar US$ 20,0 miliar, atau membengkak dari defisit US$ 14,6 miliar pada tahun 2021. 

Dalam dokumen Neraca Pembayaran Indonesia 2022 yang terbit Senin (20/2), disebutkan pelebaran tersebut didorong oleh kenaikan defisit jasa transportasi yag didorong oleh impor jasa freight. 


Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Tahun Ini akan Mendorong Kinerja Impor

Selain itu, ini juga didorong oleh jasa tranportasi penumpang, sejalan dengan perbaikan aktivitas domestik yang berlanjut dan peningkatan mobilitas masyarakat. 

Di sisi lain, jasa perjalanan mulai menunjukkan tren pemulihan, sehingga mencatat surplus US$ 430,9 juta. 

Ini meroket 779,5% secara tahunan bila dibandingkan dengan capaian surplus pada tahun 2021 yang sebesar US 49,0 juta. 

Bila menilik jumlah wisatawan mancanegara, terpantau 5,5 juta orang mengunjungi Indonesia. Ini meningkat dibandingkan tahun 2021 yang sebesar 1,6 juta orang. 

Peningkatan jumlah wisman didukung oleh kebijakan percepatan pemulihan dan penguatan pariwisata seperti pelonggaran protokol kesehatan dan penyelenggaraan berbagai event berskala internasional. 

Baca Juga: Eksportir Akan Wajib Parkir 30% DHE Selama Tiga Bulan

Sedangkan jumlah wisatawan nasional pada tahun 2022 tercatat 4,6 juta orang, atau naik dari jumlah tahun 2021 yang sebanyak 1,7 juta orang. 

Peningkatan jumlah wisatawan nasional pada tahun 2022 terutama dipengaruhi oleh dibuka kembali penyelenggaraan ibadah haji dan umrah, sejalan terkendalinya kasus Covid-19. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi