Defisit neraca perdagangan menenggelamkan IHSG



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tergelincir 1,49% ke level 5.980 di akhir perdagangan Rabu (15/5). Rilis defisit neraca dagang jadi penyebab IHSG terjun bebas.

Analis Panin Sekuritas, William Hartanto mengatakan, faktor utama yang membuat IHSG turun dalam adalah hasil data neraca perdagangan yang menunjukkan defisit cukup lebar.

Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Indonesia bulan April 2019 yang defisit cukup besar yakni mencapai US$ 2,5 miliar. Berdasarkan data hingga tahun 2012, defisit ini terbesar sejak Juli 2013 yang tercatat US$ 2,3 miliar.


“Di luar ekspektasi, karena data ekonomi Indonesia masih jadi faktor yang membuat pasar modal masih menarik, tapi ternyata hari ini parah,” ujar William kepada Kontan.co.id, Rabu (15/5).

Kendati demikian, sentimen dari data ekonomi menurutnya akan berdampak sesaat saja. Lagi pula, IHSG menurutnya sudah oversold jadi dalam waktu dekat seharusnya IHSG sudah bisa rebound kembali untuk menguji level 6.000.

William menambahkan, besok pihaknya memproyeksikan IHSG masih akan menurun di rentang 5.800 sampai 6.100 karena kemungkinannya masih ada aksi jual yang dilakukan oleh investor asing merespon kondisi ekonomi dalam negeri.

Senada, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, neraca dagang Indonesia pada April mengalami defisit US$ 2,5 miliar. Padahal neraca dagang Indonesia pada Maret tercatat surplus US$ 0,54 miliar.

Itu yang membuat pelemahan IHSG hari ini sangat dalam. Padahal sebelumnya, IHSG mengalami penguatan karena merespon positif dari meredanya sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.

Terkait pergerakan IHSG besok, Nafan masih memproyeksikan IHSG masih akan disetir oleh perang dagang. Namun akhir pekan ini diharapkan hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) mengenai arah suku bunga acuan bisa meredam sentimen negatif terhadap IHSG.

“BI 7 days reverse repo rate (BI7DRRR) besok diprediksi masih 6%. IHSG sendiri masih akan melemah di rentang 5.896-6.149,” ujar Nafan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto