KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, defisit neraca dagang sepanjang 2018 sebesar US$ 8,57 miliar. Angka ini merupakan defisit terbesar semenjak 1945. Besarnya defisit neraca dagang ini disebabkan oleh defisit migas sebesar US$ 12,4 miliar yang didorong oleh defisit minyak mentah dan hasil minyak, masing-masing sebesar US$ 4,04 miliar dan US$ 15,95 miliar. Sementara, sektor non-migas mengalami surplus US$ 3,84 miliar. Tahun lalu, BPS mencatat nilai impor sepanjang 2018 sebesar US$ 188,6 miliar atau tumbuh sekitar 20,15% dibandingkan nilai impor tahun 2017 yang sebesar US$ 156,98 miliar.
Defisit neraca perdagangan semakin melebar, ini kata Ekonom Maybank
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, defisit neraca dagang sepanjang 2018 sebesar US$ 8,57 miliar. Angka ini merupakan defisit terbesar semenjak 1945. Besarnya defisit neraca dagang ini disebabkan oleh defisit migas sebesar US$ 12,4 miliar yang didorong oleh defisit minyak mentah dan hasil minyak, masing-masing sebesar US$ 4,04 miliar dan US$ 15,95 miliar. Sementara, sektor non-migas mengalami surplus US$ 3,84 miliar. Tahun lalu, BPS mencatat nilai impor sepanjang 2018 sebesar US$ 188,6 miliar atau tumbuh sekitar 20,15% dibandingkan nilai impor tahun 2017 yang sebesar US$ 156,98 miliar.