Defisit Neraca Transaksi Berjalan Akan Makin Lebar di Tahun 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Permata memperkirakan, neraca transaksi berjalan akan mulai berbalik defisit pada tahun 2023. Kemudian, defisit transaksi berjalan akan melebar pada tahun 2024. 

 Dari perhitungan Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada tahun lalu berada di kisaran 0,14% produk domestik bruto (PDB). 

Sedangkan untuk tahun 2024, CAD diproyeksi akan sebesar 0,70% PDB. 


“Pelebaran defisit transaksi berjalan dipengaruhi oleh ekspektasi perlambatan ekonomi global, terutama mitra dagang utama Indonesia seperti Amerika Serikat (AS) dan China,” terang Josua kepada Kontan.co.id, Senin (15/1). 

Baca Juga: Cadangan Devisa Berpotensi Naik di 2024

Meski demikian, Josua menegaskan kalau CAD masih di bawah 1% PDB. Ini seiring dengan upaya pemerintah dalam mendorong percepatan hilirisasi. 

Upaya tersebut diharapkan, mampu membatasi risiko penurunan surplus neraca perdagangan di saat permintaan global melemah dan penurunan harga komoditas. 

Capaian tersebut juga masih mampu menjaga ketahanan eksternal Indonesia. Plus, dengan adanya kemungkinan penurunan suku bunga kebijakan global, akan ada aliran masuk dana asing ke pasar keuangan dalam negeri. 

Sehingga, rupiah pada akhir tahun 2024 akan bergerak di kisaran Rp 15.000 hingga Rp 15.300 per dolar Amerika Serikat (AS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari