KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah, Rabu (3/10) masih di atas Rp 15.000 per dollar Amerika Serikat (AS). Defisit neraca transaksi berjalan dan naiknya imbal hasil surat utang global menjadi faktor yang menekan rupiah. Megutip Bloomberg, Rabu (3/10) rupiah ditutup melemah 0,22% ke Rp 15.075 per dollar AS. "Pergerakan rupiah saat ini masih undervalue," kata Fikri C. Permana Ekonom Pefindo, Rabu (3/10). Secara fundamental, defisit neraca perdagangan dan keluarnya dana asing menjadi sentimen negatif untuk rupiah. Meski, Fikri mencatat, sepekan lalu sudah ada dana asing yang masuk sekitar Rp 10 triliun pada pasar saham dan obligasi. Namun, secara satu tahun belakangan pasar keuangan dalam negeri masih mencatatkan net sell.
Defisit neraca transaksi berjalan menekan rupiah di atas Rp 15.000 per dollar AS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah, Rabu (3/10) masih di atas Rp 15.000 per dollar Amerika Serikat (AS). Defisit neraca transaksi berjalan dan naiknya imbal hasil surat utang global menjadi faktor yang menekan rupiah. Megutip Bloomberg, Rabu (3/10) rupiah ditutup melemah 0,22% ke Rp 15.075 per dollar AS. "Pergerakan rupiah saat ini masih undervalue," kata Fikri C. Permana Ekonom Pefindo, Rabu (3/10). Secara fundamental, defisit neraca perdagangan dan keluarnya dana asing menjadi sentimen negatif untuk rupiah. Meski, Fikri mencatat, sepekan lalu sudah ada dana asing yang masuk sekitar Rp 10 triliun pada pasar saham dan obligasi. Namun, secara satu tahun belakangan pasar keuangan dalam negeri masih mencatatkan net sell.