KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel dan timah berpotensi lanjut menguat pada kuartal kedua tahun ini. Penguatan akan didorong oleh permintaan yang tergolong tinggi di tengah masih defisitnya pasokan kedua logam industri tersebut. Analis Asia Tradepoint Futures, Andri Hardianto menjelaskan, permintaan nikel cukup tinggi lantaran sejumlah negara sudah mulai meningkatkan produksi kendaraan listrik. “Permintaan dari sektor industri baja juga masih cukup tinggi,” katanya, Selasa (3/4). Di samping itu, nikel diprediksi masih akan mengalami defisit pasokan sekitar 80.000-90.000 ton pada kuartal kedua.
Defisit pasokan, nikel dan timah berpotensi terus melaju
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga nikel dan timah berpotensi lanjut menguat pada kuartal kedua tahun ini. Penguatan akan didorong oleh permintaan yang tergolong tinggi di tengah masih defisitnya pasokan kedua logam industri tersebut. Analis Asia Tradepoint Futures, Andri Hardianto menjelaskan, permintaan nikel cukup tinggi lantaran sejumlah negara sudah mulai meningkatkan produksi kendaraan listrik. “Permintaan dari sektor industri baja juga masih cukup tinggi,” katanya, Selasa (3/4). Di samping itu, nikel diprediksi masih akan mengalami defisit pasokan sekitar 80.000-90.000 ton pada kuartal kedua.