JAKARTA. Defisit neraca perdagangan Indonesia terbanyak disebabkan oleh tingginya importasi minyak Indonesia. Akibatnya, defisit perdagangan migas menjadi penyumbang terbesar defisit neraca perdagangan Indonesia. Pernyataan ini dikemukakan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan saat dijumpai KONTAN di Hotel Gran Melia Jakarta, Selasa (27/8). Menurut Gita, merujuk pada neraca perdagangan semester I tahun 2013, total volume perdagangan Indonesia (ekspor dan impor) mencapai US$ 190 miliar. "Kalau kita kupas lebih dalam, telah terjadi defisit neraca perdagangan sebesar US$ 3,3 miliar," jelas Gita. Gita menjelaskan, defisit neraca perdagangan sebesar US$ 3,3 miliar itu disumbang oleh besarnya defisit perdagangan migas Indonesia yang mencapai US$ 5,8 miliar. Sementara di sisi lain, perdagangan sektor nonmigas hanya mengalami surplus US$ 2,5 miliar. "Defisit migas menjadi begitu tinggi, akibat importasi minyak kita yang besar sekali," kata Gita.
Defisit perdagangan akibat besarnya impor minyak
JAKARTA. Defisit neraca perdagangan Indonesia terbanyak disebabkan oleh tingginya importasi minyak Indonesia. Akibatnya, defisit perdagangan migas menjadi penyumbang terbesar defisit neraca perdagangan Indonesia. Pernyataan ini dikemukakan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan saat dijumpai KONTAN di Hotel Gran Melia Jakarta, Selasa (27/8). Menurut Gita, merujuk pada neraca perdagangan semester I tahun 2013, total volume perdagangan Indonesia (ekspor dan impor) mencapai US$ 190 miliar. "Kalau kita kupas lebih dalam, telah terjadi defisit neraca perdagangan sebesar US$ 3,3 miliar," jelas Gita. Gita menjelaskan, defisit neraca perdagangan sebesar US$ 3,3 miliar itu disumbang oleh besarnya defisit perdagangan migas Indonesia yang mencapai US$ 5,8 miliar. Sementara di sisi lain, perdagangan sektor nonmigas hanya mengalami surplus US$ 2,5 miliar. "Defisit migas menjadi begitu tinggi, akibat importasi minyak kita yang besar sekali," kata Gita.