Defisit Perdagangan AS Menyempit Tak Terduga pada September 2025



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Defisit perdagangan Amerika Serikat menyempit secara tak terduga pada September, mencapai level terendah lebih dari lima tahun, seiring akselerasi ekspor dan kenaikan impor yang relatif moderat, menunjukkan perdagangan kemungkinan memberikan dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga.

Berdasarkan data Biro Analisis Ekonomi (BEA) dan Biro Sensus AS, defisit perdagangan turun 10,9% menjadi US$52,8 miliar, level terendah sejak Juni 2020.

Sebelumnya, ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan defisit akan meningkat hingga US$63,3 miliar. Laporan ini sempat tertunda akibat penutupan pemerintah selama 43 hari.

Ekspor Tumbuh Pesat, Impor Naik Tipis


Ekspor AS naik 3,0% menjadi US$289,3 miliar pada September. Ekspor barang meningkat 4,9% menjadi US$187,6 miliar, dengan pengiriman barang konsumen mencapai rekor tertinggi.

Baca Juga: Trump: AS Menyita Kapal Tanker Minyak di Lepas Pantai Venezuela

Sementara itu, impor naik tipis 0,6% menjadi US$342,1 miliar, dengan impor barang naik 0,6% menjadi US$266,6 miliar. Namun, impor kendaraan bermotor, suku cadang, dan mesin tercatat terendah sejak November 2022.

Defisit perdagangan barang menyempit 8,2% menjadi US$79,0 miliar, level terendah sejak September 2020.

Dampak Kebijakan Perdagangan Trump

Kebijakan perdagangan proteksionis Presiden Donald Trump, yang ditandai dengan tarif tinggi secara luas, telah menyebabkan fluktuasi besar pada defisit perdagangan, sehingga memengaruhi gambaran ekonomi secara keseluruhan.

Baca Juga: AS Sita Tanker Minyak Venezuela Tujuan Kuba, Harga Minyak Global Ikut Terkerek

Pada kuartal pertama tahun ini, perdagangan mengurangi 4,68 poin persentase dari pertumbuhan PDB, sebelum menambah kembali semua kontribusinya pada kuartal April–Juni.

Sebelum data perdagangan ini dirilis, Atlanta Federal Reserve memperkirakan PDB tumbuh 3,5% secara tahunan pada kuartal ketiga. Pemerintah akan merilis perkiraan pertama pertumbuhan PDB kuartal ketiga pada 23 Desember, setelah tertunda akibat penutupan pemerintah terpanjang dalam sejarah.

Sebagai perbandingan, ekonomi AS tumbuh 3,8% pada kuartal April–Juni 2025.

Selanjutnya: Asing Net Buy Rp 1,26 Triliun Saat IHSG Turun, Cek Saham yang Dikoleksi Kamis (11/12)

Menarik Dibaca: 18 Makanan yang Bisa Bantu Turunkan Tekanan Darah Tinggi