TOKYO. Defisit perdagangan Jepang makin besar dan menyentuh rekor per Januari lalu. Impor yang melompat hingga 25% mendorong defisit perdagangan mencapai ¥ 2,8 triliun atau sekitar US$ 27,4 miliar. Pelemahan yen masih belum bisa mendorong ekspor mengejar laju impor. Konsumen dan pebisnis diyakini memborong bahan baku seperti minyak dan gas, makanan, dan produk lainnya sebelum pajak penjualan naik April mendatang. Pemerintah Jepang berencana menaikkan pajak konsumsi menjadi 8% dari sebelumnya 5%.Kementrian Perdagangan melaporkan pada Kamis (20/2), ekspor naik 9,5% per Januari dibanding bulan yang sama di tahun lalu menjadi ¥ 5,25 triliun (US$ 51,5 miliar). Sementara impor sebesar ¥ 8,04 triliun (US$ 78,7 miliar).Perdagangan Jepang ke China juga menyentuh rekor defisit, yaitu sebesar ¥ 1,04 triliun (US$ 10,2 miliar). Sekadar tambahan, defisit Jepang di Januari lalu tumbuh dua kali lipat dibanding bulan yang sama tahun lalu, yang sebesar ¥ 1,63 triliun.
Defisit perdagangan Jepang rekor US$ 27 miliar
TOKYO. Defisit perdagangan Jepang makin besar dan menyentuh rekor per Januari lalu. Impor yang melompat hingga 25% mendorong defisit perdagangan mencapai ¥ 2,8 triliun atau sekitar US$ 27,4 miliar. Pelemahan yen masih belum bisa mendorong ekspor mengejar laju impor. Konsumen dan pebisnis diyakini memborong bahan baku seperti minyak dan gas, makanan, dan produk lainnya sebelum pajak penjualan naik April mendatang. Pemerintah Jepang berencana menaikkan pajak konsumsi menjadi 8% dari sebelumnya 5%.Kementrian Perdagangan melaporkan pada Kamis (20/2), ekspor naik 9,5% per Januari dibanding bulan yang sama di tahun lalu menjadi ¥ 5,25 triliun (US$ 51,5 miliar). Sementara impor sebesar ¥ 8,04 triliun (US$ 78,7 miliar).Perdagangan Jepang ke China juga menyentuh rekor defisit, yaitu sebesar ¥ 1,04 triliun (US$ 10,2 miliar). Sekadar tambahan, defisit Jepang di Januari lalu tumbuh dua kali lipat dibanding bulan yang sama tahun lalu, yang sebesar ¥ 1,63 triliun.