Defisit, RI genjot perdagangan dengan Aljazair



JAKARTA. Kementerian Perdagangan (Kemdag) terus berupa menggenjot nilai perdagangan dengan negara-negara non tradisional, salah satunya Aljazair. Apalagi neraca perdagangan Indonesia dengan Aljazair mengalami devisit US$ 193,63 juta.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak mengatakan, tren perdagangan Indonesia-Aljazair selama periode 2009-2013 memperlihatkan peningkatan yang positif sebesar 25,91%. Pada 2013, nilai total perdagangan Indonesia-Aljazair mencapai US$ 619,77 juta. 

Nilai total perdagangan nonmigas mencapai US$ 242 juta. Sedangkan nilai ekspor produk nonmigas Indonesia ke Aljazair tercatat sebesar US$ 240,53 juta dan nilai impor produk nonmigas Indonesia sebesar US$ 1,4 juta. 


Periode Januari-Agustus 2014 neraca perdagangan defisit akibat impor migas. Nilai total perdagangan Indonesia-Aljazair mencapai US$ 405,09 juta, perinciannya nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 105,73 juta dan nilai impor sebesar US$ 299,36 juta. Defisit tersebut disebabkan tingginya impor migas Indonesia dari Aljazair.

“Para pelaku usaha Indonesia diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan pertemuan bisnis ini dengan maksimal untuk mempromosikan produk-produk yang berkualitas ekspor kepada para pelaku usaha Aljazair,” kata Nus, Rabu (12/11).

Sejumlah produk Indonesia yang diburu pelaku usaha Aljazair diantaranya building material, furnitur, sarung tangan, alat kesehatan, kayu dan produk kayu, kopi dan teh, serta jasa konstruksi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa