KONTAN.CO.ID - JAKARTA . Defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2018 yang mencapai US$ 8 miliar atau 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) bakal memberi dampak negatif ke pasar modal. Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas menilai, defisit transaksi berjalan akan berdampak pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). "Jadi defisit ini berpengaruh pada rupiah, lalu pada pasar obligasi dan IHSG," kata Edwin, Rabu (15/8) Ia mengatakan, pemerintah tidak boleh membiarkan hal ini berlarut-larut. "Pemerintah harus menahannya tidak lebih dari 3%. Kalau lebih dari 3% itu sudah gawat, pemerintah harus mengatasi sumber-sumber defisit itu," kata Edwin.
Defisit transaksi berjalan bisa menggerus IHSG
KONTAN.CO.ID - JAKARTA . Defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2018 yang mencapai US$ 8 miliar atau 3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) bakal memberi dampak negatif ke pasar modal. Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Sekuritas menilai, defisit transaksi berjalan akan berdampak pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). "Jadi defisit ini berpengaruh pada rupiah, lalu pada pasar obligasi dan IHSG," kata Edwin, Rabu (15/8) Ia mengatakan, pemerintah tidak boleh membiarkan hal ini berlarut-larut. "Pemerintah harus menahannya tidak lebih dari 3%. Kalau lebih dari 3% itu sudah gawat, pemerintah harus mengatasi sumber-sumber defisit itu," kata Edwin.