Defisit transaksi berjalan kuartal kedua 2018 bisa mendekati 3% dari PDB



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Besarnya defisit neraca perdagangan Indonesia di periode April-Juni tahun ini membuat defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) melebar. Bahkan, Bank Mandiri memperkirakan, CAD kuartal kedua 2018 melebar mendekati batas amannya.

Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin mengumumkan bahwa neraca perdagangan Juni 2018 mencatat surplus sebesar US$ 1,74 miliar. Dengan demikian, defisit neraca dagang selama kuartal kedua 2018 mencapai US$ 1,41 miliar, dari kuartal pertama yang masih mencatat surplus tipis sebesar US$ 110 juta.

"Kami memperkirakan defisit transaksi berjalan di kuartal kedua 2018 akan melebar hingga hampir 3% dari produk domestik bruto (PDB)," kata Andry Asmoro, ekonom Bank Mandiri kepada Kontan.co.id, Senin (16/7) malam.


Menurut Andry, selain defisit neraca dagang, pada kuartal kedua tahun ini merupakan puncak pembayaran utang luar negeri pemerintah dan pembayaran dividen. Tak hanya itu, potensi kenaikan harga minyak mentah dunia juga menjadi faktor yang berpengaruh.

Meski demikian, pihaknya meyakini CAD di kuartal ketiga dan keempat akan kembali menyempit. Sehingga, "Pada akhir 2018, kami memperkirakan posisi CAD akan menjadi sekitar 2,2% dari PDB," tambahnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati