JAKARTA. Tren membaiknya defisit tansaksi berjalan atau current accout deficit (CAD) yang terjadi sejak kuartal ketiga tahun lalu diperkirakan akan berlanjut. Pada kuartal pertama tahun ini, CAD diperkirakan akan kembali berada di bawah angka 2% dari produk domestik bruto (PDB), terutama karena surplus neraca perdagangan.Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan selama dua bulan pertama tahun ini mencatat surplus sebesar US$ 2,75 miliar. Surplus tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2016 hanya US$ 1,15 miliar.Surplus tersebut diperkirakan akan berlanjut hingga bulan ini. Asisten Direktur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan, hal tersebut bisa mendorong perbaikan CAD.
Defisit transaksi berjalan Q1 2017 bakal 2% kurang
JAKARTA. Tren membaiknya defisit tansaksi berjalan atau current accout deficit (CAD) yang terjadi sejak kuartal ketiga tahun lalu diperkirakan akan berlanjut. Pada kuartal pertama tahun ini, CAD diperkirakan akan kembali berada di bawah angka 2% dari produk domestik bruto (PDB), terutama karena surplus neraca perdagangan.Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan selama dua bulan pertama tahun ini mencatat surplus sebesar US$ 2,75 miliar. Surplus tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2016 hanya US$ 1,15 miliar.Surplus tersebut diperkirakan akan berlanjut hingga bulan ini. Asisten Direktur Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan, hal tersebut bisa mendorong perbaikan CAD.