KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada tahun ini diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun 2017. Dengan pertumbuhan impor yang lebih tinggi dibandingkan ekspor, Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan sampai akhir tahun 2018 berada di kisaran 2%–2,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka perkiraan itu lebih tinggi dibandingkan realisasi defisit transaksi berjalan tahun 2017 yang ada di angka 1,7% dari PDB atau senilai US$ 17,3 miliar. Namun jika dibandingkan proyeksi sebelumnya yang 2%–2,5% PDB, perkiraan itu lebih rendah. Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, membengkaknya defisit transaksi berjalan tahun ini disebabkan karena pertumbuhan impor lebih besar dibandingkan pertumbuhan ekspor. Kenaikan impor mulai terjadi pada Januari 2018.
Defisit transaksi berjalan tahun ini makin besar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada tahun ini diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun 2017. Dengan pertumbuhan impor yang lebih tinggi dibandingkan ekspor, Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan sampai akhir tahun 2018 berada di kisaran 2%–2,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka perkiraan itu lebih tinggi dibandingkan realisasi defisit transaksi berjalan tahun 2017 yang ada di angka 1,7% dari PDB atau senilai US$ 17,3 miliar. Namun jika dibandingkan proyeksi sebelumnya yang 2%–2,5% PDB, perkiraan itu lebih rendah. Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, membengkaknya defisit transaksi berjalan tahun ini disebabkan karena pertumbuhan impor lebih besar dibandingkan pertumbuhan ekspor. Kenaikan impor mulai terjadi pada Januari 2018.