Defisit transaksi diramal susut jadi 1,9%-2% di Q3



KONTAN.CO.ID - Bank Indonesia (BI) mengumumkan, melaporkan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) kuartal II 2017 meningkat seiring menurunnya surplus neraca perdagangan nonmigas disertai meningkatnya defisit neraca jasa dan pendapatan primer.  Defisit transaksi berjalan pada triwulan II 2017 tercatat sebesar US$5,0 miliar (1,96% PDB), meningkat dari US$2,4 miliar (0,98% PDB) pada triwulan I 2017, namun masih lebih rendah jika dibandingkan dengan defisit pada triwulan II 2016 sebesar US$5,2 miliar (2,25% PDB). “Penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas disebabkan oleh turunnya ekspor non migas di tengah tingginya impor nonmigas, baik bahan baku dan barang konsumsi, untuk memenuhi permintaan domestik selama bulan puasa dan lebaran,” kata Direktur Eksekutif BI Agusman, Jumat (11/8). Ekonom PT Bank Permata, Josua Pardede memperkirakan transaksi berjalan pada kuartal III 2017 diperkirakan menyusut menjadi sekitar 1,9%-2% terhadap PDB. “Dengan mempertimbangkan bahwa kinerja perdagangan migas masih akan dipengaruhi oleh pergerakan harga komoditas global serta perkembangan mitra dagang utama Indonesia,” kata Josua kepada KONTAN. Sementara itu, defisit neraca jasa khususnya jasa travel diperkirakan akan menyusut. Selain itu, faktor musiman dari pembayaran dividen juga hilang pada kuartal III sehingga defisit pendapatan primer juga diperkirakan menurun. “Namun demikian, defisit transaksi berjalan pada full year 2017 diperkirakan sekitar 1,7% terhadap PDB,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dessy Rosalina