Deflasi AS berpeluang mendongkrak harga SUN



JAKARTA. Harga Surat Utang Negara (SUN) pada perdagangan Kamis (15/6) berpeluang naik dengan sentimen positif berasal dari data inflasi Amerika.

Data inflasi Amerika periode Mei 2017 yang keluar pada Rabu (14/6) menunjukkan, terjadi penurunan dibandingkan dengan periode sebelumnya. Inflasi April mencapai 0,2% sedangkan inflasi Mei mengalami deflasi sebesar 0,1%. Meski demikian, Bank Sentral Amerika tetap memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuannya sebagaimana telah diperkirakan pelaku pasar.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan hal ini berdampak pada imbal hasil dari US Treasury yang menurun pada sesi perdagangan kemarin. US Treasury tenor 10 tahun imbal hasil berada di level 2,15%. Lalu, US Treasury tenor 30 tahun menurun ke level 2,79%.

“Sementara itu dari dalam negeri, pelaku pasar masih akan menantikan pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang diadakan pada hari ini,” kata Made.

Secara teknikal, Made mengatakan harga SUN masih menjauhi area jenuh beli (overbought) dengan adanya sinyal tren kenaikan khususnya pada tenor panjang. Hal ini mengindikasikan bahwa harga SUN berpeluang mengalami kenaikan harga dalam jangka pendek.

Dengan kondisi dan faktor di atas, Made merekomendasikan investor untuk tetap mencermati arah pergerakan harga SUN di pasar sekunder. Peluang adanya kenaikan harga pasca pelaksanaan Rapat Dewan Gubernur Bank Sentral Amerika dapat investor manfaatkan dengan horizon investasi jangka panjang untuk melakukan pembelian secara bertahap terhadap SUN dengan seri FR0066, FR0048, FR0069, FR0036, FR0045, FR0050, FR0057, dan FR0062.

“Adapun ORI013 lebih menarik dibandingkan FR0036 dengan tenor yang sama sehingga dapat dijadikan bahan perbandingan investor,” kata Made.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie