KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Konsumen (IHK) diproyeksi kembali deflasi pada Mei 2025. Kepala Ekonom BCA David Sumual memperkirakan, deflasi secara bulanan pada Mei 2025 akan mencapai 0,10%.

Sekedar mengingatkan, IHK tercatat mengalami inflasi sebesar 1,17% di bulan April 2025. Itu terjadi karena lonjakan musiman selama periode Lebaran.

Sementara itu, secara tahunan, inflasi akan mencapai 1,87% year on year (yoy). Proyeksi itu melandai dibanding inflasi tahunan yang mencapai 1,95% di bulan April 2025.

Tugu Insurance Perkuat Strategi Untuk Dorong Pertumbuhan Bisnis

“Inflasi melambat disebabkan terutama oleh turunnya harga bahan pangan, terutama bawang merah dan cabai merah, dengan sebagian bahan pangan lain cenderung stagnan,” tutur David kepada Kontan, Minggu (1/6).

Baca Juga: Pasokan Bahan Pangan Aman, Inflasi Bulan Mei 2025 Diprediksi Cuma 0,02%

Sementara itu, inflasi inti pada Mei 2025 diproyeksi mencapai 0,18% MtM, dan 2,51% YoY. Inflasi inti masih melaju karena harga emas masih tinggi dan inflasi pakaian meningkat, sedangkan pada April 2025 jauh lebih melambat.

Kemudian, komponen inflasi dari administered price juga diperkirakan melambat, mengikuti harga Pertamax yang sedikit turun di bulan Mei lalu.

Lebih lanjut, David memperkirakan, inflasi pada Juni 2025 juga masih rendah, atau bahkan mencatatkan deflasi didorong kebijakan stimulus dari pemerintah seperti, diskon tarif listrik, tol, dan lainnya.

Dalam kesempatan berbeda, Chief Economist Bank Syariah Indonesia (BSI) Banjaran Surya Indrastomo juga memperkirakan terjadi deflasi secara bulanan pada Mei 2025. Dia memproyeksi, deflasi 0,02% terjadi di bulan lalu..

Sedangkan secara tahunan, diperkirakan inflasi sebesar 1,75%, lebih rendah dibanding periode April 2025 yang mencapai 1,95% yoy.

“ Penurunan inflasi Mei 2025 didorong oleh normalisasi harga pangan dan tiket transportasi,” ungkap Banjaran.

Sedangkan, inflasi inti diproyeksikan masih tetap stabil kisaran 2,5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News