JAKARTA. Tekanan inflasi terus mereda. September ini, tercatat deflasi sebesar 0,35% secara month to month (mtm) atau sebesar 8,40% secara year to year (yoy). Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Difi Ahmad Johansyah menyebutkan, deflasi tersebut lebih besar dari perkiraan Survei Pemantauan Harga (SPH) Bank Indonesia, dan jauh lebih rendah dari perkiraan inflasi oleh banyak analis. "Pasokan yang melimpah karena panen beberapa komoditas hortikultura, terutama bawang merah dan cabai, menyebabkan koreksi harga pangan tercatat cukup dalam," kata Difi dalam pernyataan tertulis pada Selasa (1/10). Selain itu, mulai turunnya harga daging sapi juga mendorong deflasi lebih lanjut sehingga kelompok volatile food mencatat deflasi 3,38% secara mtm. Terkendalinya harga-harga tersebut, sejalan dengan perkiraan BI bahwa inflasi akan sangat rendah dan kembali ke pola normal mulai September dan bulan-bulan ke depan.
Deflasi ditopang penurunan harga bahan pokok
JAKARTA. Tekanan inflasi terus mereda. September ini, tercatat deflasi sebesar 0,35% secara month to month (mtm) atau sebesar 8,40% secara year to year (yoy). Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Difi Ahmad Johansyah menyebutkan, deflasi tersebut lebih besar dari perkiraan Survei Pemantauan Harga (SPH) Bank Indonesia, dan jauh lebih rendah dari perkiraan inflasi oleh banyak analis. "Pasokan yang melimpah karena panen beberapa komoditas hortikultura, terutama bawang merah dan cabai, menyebabkan koreksi harga pangan tercatat cukup dalam," kata Difi dalam pernyataan tertulis pada Selasa (1/10). Selain itu, mulai turunnya harga daging sapi juga mendorong deflasi lebih lanjut sehingga kelompok volatile food mencatat deflasi 3,38% secara mtm. Terkendalinya harga-harga tersebut, sejalan dengan perkiraan BI bahwa inflasi akan sangat rendah dan kembali ke pola normal mulai September dan bulan-bulan ke depan.