KONTAN.CO.ID - BEIJING. Harga produsen China bulan Agustus menyusut pada laju paling tajam dalam tiga tahun terakhir. Bahkan, harga pabrik ini jatuh lebih dalam ke wilayah deflasi dan memperkuat urgensi bagi Beijing untuk meningkatkan stimulus ekonomi di tengah perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). Produser price index (PPI) China turun 0,8% secara tahunan pada Agustus. Penurunan ini melebar ketimbang penurunan bulan sebelumnya yang sebesar 0,3%. Ini adalah penurunan terburuk sejak Agustus 2016. Angka yang dirilis Biro Statistik Nasional ini sedikit lebih baik daripada prediksi polling Reuters yang meramal penurunan 0,9%. "Dengan tekanan yang mereda dari sisi permintaan, kami melihat bahwa pelonggaran moneter lebih lanjut segera terlihat," ungkap Capital Economics dalam catatan yang dikutip Reuters.
Capital Economics memprediksi deflasi produsen ini akan makin dalam pada beberapa bulan mendatang. Baca Juga: Apple genjot penjualan iPhone dengan harga yang kompetitif Jumat lalu, bank sentral China memangkas rasio pencadangan perbankan. Ini adalah pemangkasan ketujuh sejak awal 2018. Lewat pemangkasan ini, bank sentral berniat melonggarkan likuiditas sehingga bisa meningkatkan kredit. China yang mencatat pertumbuhan ekonomi paling lambat dalam 30 tahun terakhir diramal akan memangkas suku bunga acuan dalam beberapa pekan mendatang. Ini dilakukan untuk menurunkan biaya pinjaman korporasi. Capital Economics mengatakan, lonjakan harga pangan tidak akan menjadi penghalang pelonggaran kebijakan. Indeks harga pangan China naik 10% dalam setahun per Agustus. Kenaikan ini lebih tinggi ketimbang Juli lalu yang mencapai 9,1%, dan mencapai level tertinggi sejak Januari 2012. Baca Juga: Perang dagang mereda, harga emas turun lebih dari 3% dalam empat hari Harga daging babi melonjak 46,7% pada bulan Agustus, melanjutkan kenaikan 27% pada bulan Juli lalu di tengah deman babi Afrika. Indeks harga konsumen alias consumer price index (CPI) naik 2,8% dari tahun sebelumnya, tidak berubah dari bulan Juli dan lebih tinggi daripada ekspektasi analis di 2,6%. Pada basis bulanan, CPI tumbuh 0,7% mengikuti kenaikan 0,4% pada bulan Juli. Inflasi konsumen inti, yang tidak termasuk makanan dan bahan bakar, naik hingga 1,5% satu tahun setelah naik 1,3% pada bulan sebelumnya. Deflasi produsen masuk bulan kedua