Jakarta. Perubahan cuaca, seperti yang terjadi akhir-akhir ini, bisa membuat beberapa gangguan pada kesehatan. Salah satunya adalah berkurangnya elektrolit dan cairan dalam tubuh. Dalam istilah medis, kekurangan cairan ini disebut dengan dehidrasi. Selain suhu udara yang ekstrem, tingginya aktifitas juga bisa menyebabkan tubuh mengeluarkan cairan keringaat lebih banyak. Tercatat, ada dua tipe dehidrasi yang sering terjadi, pertama adalah dehidrasi ringan dan kedua adalah dehidrasi berat. Dehidrasi ringan menurut dokter muda sekaligus praktisi kesehatan yang bekerja di salah satu puskesmas di Jawa Tengah, Cicie Arina disebabkan karena adanya penurunan cairan tubuh sebanyak 5% dari berat badan. “Hal ini disebabkan karena kurangnya minum dan beratnya aktivitas yang dilakukan,” ujar Cicie kepada KONTAN, Kamis (10/11).
Dehidrasi juga tanda diabetes & sakit ginjal
Jakarta. Perubahan cuaca, seperti yang terjadi akhir-akhir ini, bisa membuat beberapa gangguan pada kesehatan. Salah satunya adalah berkurangnya elektrolit dan cairan dalam tubuh. Dalam istilah medis, kekurangan cairan ini disebut dengan dehidrasi. Selain suhu udara yang ekstrem, tingginya aktifitas juga bisa menyebabkan tubuh mengeluarkan cairan keringaat lebih banyak. Tercatat, ada dua tipe dehidrasi yang sering terjadi, pertama adalah dehidrasi ringan dan kedua adalah dehidrasi berat. Dehidrasi ringan menurut dokter muda sekaligus praktisi kesehatan yang bekerja di salah satu puskesmas di Jawa Tengah, Cicie Arina disebabkan karena adanya penurunan cairan tubuh sebanyak 5% dari berat badan. “Hal ini disebabkan karena kurangnya minum dan beratnya aktivitas yang dilakukan,” ujar Cicie kepada KONTAN, Kamis (10/11).