KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjadikan minyak dan gas bumi (migas) sebagai sektor yang berkelanjutan perlu terus diusahakan sejalan dengan upaya dekarbonisasi sektor energi. Vice President Pertamina Energy Institute, Hery Haerudin berpendapat, upaya meningkatkan kesadaran untuk menekan emisi karbon dari proses produksi migas bisa berjalan bersamaan dengan usaha menjaga ketahanan energi. “Kita tidak bisa punya industri yang maju dan ekonomi maju tanpa (ketahanan) energi,” kata Hery, dalam sebuah diskusi, Selasa (26/9). Saat ini, Indonesia harus memanfaatkan energi yang ada secara efisien bersamaan dengan mencari alternatif sumber energi murah dan bersih. Pertamina memiliki dua strategi untuk mencapai dekarbonisasi. Pertama, dekarbonisasi bisnis. “Ini bila ada yang bisa kita ganti dengan semua energi terbarukan, misalnya perkantoran mulai menggunakan panel surya dan kendaraan operasional diganti ke listrik, sebagian seperti itu,” kata Hery.
Dekarbonisasi Industri Miigas Harus Bisa Seiring dengan Ketahanan Energi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjadikan minyak dan gas bumi (migas) sebagai sektor yang berkelanjutan perlu terus diusahakan sejalan dengan upaya dekarbonisasi sektor energi. Vice President Pertamina Energy Institute, Hery Haerudin berpendapat, upaya meningkatkan kesadaran untuk menekan emisi karbon dari proses produksi migas bisa berjalan bersamaan dengan usaha menjaga ketahanan energi. “Kita tidak bisa punya industri yang maju dan ekonomi maju tanpa (ketahanan) energi,” kata Hery, dalam sebuah diskusi, Selasa (26/9). Saat ini, Indonesia harus memanfaatkan energi yang ada secara efisien bersamaan dengan mencari alternatif sumber energi murah dan bersih. Pertamina memiliki dua strategi untuk mencapai dekarbonisasi. Pertama, dekarbonisasi bisnis. “Ini bila ada yang bisa kita ganti dengan semua energi terbarukan, misalnya perkantoran mulai menggunakan panel surya dan kendaraan operasional diganti ke listrik, sebagian seperti itu,” kata Hery.