Deklarasi Jakarta tonggak baru hubungan RI-Jerman



JAKARTA. Hubungan kerja sama Indonesia - Jerman telah berlangsung 60 tahun lamanya. Hubungan ini kian semakin dalam antara kedua negara dengan ditandai adanya Deklarasi Jakarta.

Hal itu disampaikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat konferensi pers bersama Kanselir Jerman Angela Merkel di Istana Merdeka, Selasa (10/7).

Deklarasi yang berjudul, \'Jakarta Declaration for a Comprehensive Partnership: Shaping Globalization and Sharing Responsibility\' menjelaskan ada 5 plus 3 usulan untuk meningkatkan hubungan kedua negara untuk ke depannya.


Pertama kerja sama bidang investasi dan perdagangan. Sejauh ini volume perdagangan Indonesia atas Jerman mencapai 11,7% atau dengan nilai US$ 7 miliar. "Kita bisa berbuat banyak lagi di masa depan. Saya katakan Indonesia juga meningkatkan ekonomi 15 tahun di masa mendatang," katanya.

Kedua bidang kesehatan, di mana Jerman memiliki teknologi kedokteran yang terbilang maju. Indonesia membuka pintu selebarnya bagi Jerman untuk mensponsori pengembangan infrastruktur bidang kesehatan.

Ketiga bidang pendidikan, sosial dan budaya. Indonesia berharap lebih banyak lagi engineering lulus Jerman. Keempat bidang riset dan teknologi. Kelima bidang pertahanan, bukan hanya sekadar pada industri pertahanan tetapi juga di bidang kepolisian.

Sementara tiga lainnya adalah kerja sama bidang food security, energi terbarukan dan lingkungan. Terakhir adalah transportasi. "Saya senang karena respons dari Ibu Merkel sangat positif dan konkret di tahun-tahun mendatang," jelasnya.

Merkel menegaskan sangat berterima kasih lantaran dapat mencetuskan Deklarasi Jakarta dalam kerangka untuk meningkatkan hubungan kedua negara. "Banyak bidang yang sangat berkembang dan Indonesia bisa jadi mitra untuk selanjutnya," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Djumyati P.