KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Delameta Bilano mendukung rencana Bank Indonesia (BI) menerbitkan rupiah digital. Alasannya, rupiah digital diyakini dapat memacu bisnis Delameta, yakni sistem pembayaran multiekosistem transportasi dan gerbang pembayaran (
payment gateway). “Bisnis pembayaran dan
payment gateway akan jauh lebih berkembang dengan rupiah digital, karena pembayaran didorong secara digital,” ujar Direktur Utama Delameta Bayu Wicaksono dalam keterangannya, Selasa (2/3). Menurut dia, Delameta sudah mengembangkan peralatan maupun sistem penunjang yang memfasilitasi transformasi rupiah menjadi digital. Itu sebabnya, pesatnya transaksi elektronik dan uang digital akan berbanding lurus dengan pertumbuhan Delameta.
Baca Juga: Didukung Akulaku, Bank Neo Commerce (BNC) sasar kaum milenial Saat ini, dia menegaskan, Delameta telah mengantongi izin
payment gateway dari BI sekaligus sertifikat ISO 27001 atau standar internasional penerapan sistem manajemen keamanan informasi (
information security management systems/ISMS) dari CBQA Global. ISO 27001 menjadi indikator suatu perusahaan memiliki standar keamanan digital yang mumpuni, sehingga layak menangani pembayaran digital. Bayu menambahkan, Delameta menggarap sistem pembayaran digital transportasi jalan tol, pelabuhan, Trans Jakarta, dan parkir. Sistem pembayaran Delameta saat ini terdapat di 21 ruas tol, antara lain Jagorawi, Jakarta-Tangerang, Bogor Outer Ring Road, Palimanan-Kanci, Depok-Antasari dan 17 ruas tol lain, termasuk ruas tol Balikpapan-Samarinda untuk ibu kota baru dan ruas tol Pekanbaru-Dumai yang beberapa waktu lalu diresmikan Presiden Joko Widodo. Delameta, kata dia, memproduksi perangkat sistem pembayaran tol, seperti
automatic vehicle classification (AVC),
loop vehicle sensor, collecting terminal machine, infra merah, palang atau
lane barrier system, electronic toll collection (ETC), CCTV,
variable message sign (VMS), hingga
license plate recognition. Peralatan tersebut diproduksi Delameta di pabrik Pulogadung, Jakarta dengan kapasitas 400 unit full set system per tahun, di mana kandungan lokal peralatan tol Delameta mencapai komposisi di atas 60%. Sementara itu, di sistem pembayaran pelabuhan, Delameta saat ini menyediakan sistem pembayaran akses (
gate pass) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Sistem ini terdiri atas
reader, AVC sensor,
automatic lane barrier (ALB),
customer display panel (CDB) yang menampilkan tarif, golongan, dan sisa saldo, lalu CCTV lajur.
Baca Juga: Asuransi optimalkan pemasaran secara digital saat pandemi Di sistem transportasi massal, Delameta memasang alat pembayaran (
reader) di bus Metro Trans milik Trans Jakarta, yang mampu menampilkan waktu dan nilai transaksi secara
real time. Alatnya yang bernama Enco Bus bisa menerima pembayaran
QR based, seperti Doku, Link Aja, Dana, hingga Gopay maupun
card based yang terdiri atas
e-money Mandiri, Bank DKI, BTN, Bank BCA, Bank BRI, Bank Mega, BNI, dan Nobu. Adapun di sistem parkir, Delameta mengelola pembayaran parkir nontunai terminal Angkasa Pura Kargo di Soekarno Hatta. Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, bank sentral akan menerbitkan mata uang digital. "Kami rumuskan Central Bank Digital Currency yang BI akan terbitkan dan edarkan dengan bank-bank dan
fintech secara
wholesale dan ritel,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi