Delameta siap uji coba internet Starlink milik Elon Musk



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan teknologi sistem transportasi asal Indonesia, PT Delameta Bilano, akan melakukan uji coba teknologi internet satelit berkecepatan tinggi dari Starlink yang dimiliki Elon Musk. 

Direktur Utama Delameta Bilano Tri Bayu Wicaksono menjelaskan, dipilihnya Delameta sebagai mitra uji coba Starlink di Indonesia diharapkan bisa menjadi inspirasi kebangkitan riset dalam negeri. 

"Bagi kami, Starlink dan Elon Musk adalah perusahaan riset teknologi kelas dunia yang bisa dijadikan  model atau benchmark dalam bidang inovasi khususnya solusi internet satelit terjangkau, namun berkualitas bagi masyarakat luas hingga pedalaman terpencil sehingga akan bermanfaat untuk aktivitas pendidikan, sosial, dan ekonomi di daerah tersebut. Bayangkan, di tengah hutan atau gunung pun kecepatan internet Starlink dapat mencapai 100 Mbps," ujar Bayu dalam keterangannya, Rabu (31/3). 


Baca Juga: Pasokan chip diproyeksi berkurang hingga tahun 2022

Delameta, kata dia, terbuka untuk berkolaborasi sebagai produsen peralatan control system, jika Starlink memutuskan untuk memproduksi perangkat modem satelit di Indonesia. 

Dari keterangan tertulis yang disampaikan pihak Starlink ke pihak Delameta, uji coba di Indonesia akan dilakukan pada awal 2022. Hal ini sejalan dengan terus diluncurkannya satelit orbit rendah (low orbit) sebanyak 2.000 lebih konstelasi satelit oleh konsorsium perusahaan roket Space X dan Starlink. 

Delameta adalah perusahaan pembayaran multiekosistem nasional berbasis riset. Delameta menggarap bisnis sistem pembayaran digital transportasi jalan tol, pelabuhan, Trans Jakarta, dan parkir. 

Sistem pembayaran Delameta saat ini terdapat di 21 ruas tol, antara lain Jagorawi, Jakarta-Tangerang, Bogor Outer Ring Road, Palimanan-Kanci, Depok-Antasari dan 17 ruas tol lain, termasuk ruas tol Balikpapan-Samarinda untuk ibu kota baru dan ruas tol Pekanbaru-Dumai yang beberapa waktu lalu diresmikan Presiden Joko Widodo. 

Baca Juga: Kemenperin dukung upaya Toyota implementasikan kendaraan listrik di Bali

Delameta memproduksi perangkat sistem pembayaran tol, seperti automatic vehicle classification (AVC), loop vehicle sensor, collecting terminal machine, infra merah, palang atau lane barrier system, electronic toll collection (ETC), CCTV, variable message sign (VMS), hingga license plate recognition. Peralatan tersebut diproduksi Delameta di pabrik Pulogadung, Jakarta dengan kapasitas 400 unit full set system per tahun, di mana kandungan lokal peralatan tol Delameta mencapai komposisi di atas 60%. 

Sementara itu, di sistem pembayaran pelabuhan, Delameta saat ini menyediakan sistem pembayaran akses (gate pass) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Di sistem transportasi massal, Delameta memasang alat pembayaran (reader) di bus Metro Trans milik Trans Jakarta, yang mampu menampilkan waktu dan nilai transaksi secara real time. 

Alatnya yang bernama Enco Bus bisa menerima pembayaran QR based, seperti Doku, Link Aja, Dana, hingga Gopay maupun card based yang terdiri atas e-money Mandiri, Bank DKI, BTN, BCA, BRI, Bank Mega, BNI, dan Nobu. Adapun di sistem parkir, Delameta mengelola pembayaran parkir nontunai terminal Angkasa Pura Kargo di Soekarno Hatta. 

Selanjutnya: Berkenalan dengan Humble One, mobil listrik dengan panel surya pertama di dunia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi