JAKARTA. Demi memajukan industri maritim, PT Pertamina (Persero) telah memesan delapan unit kapal general purpose (GP) dengan bobot mati 17.500 deadweight tonnage (DWT) dari tiga galangan kapal nasional, yaitu PT Anggrek Hitam Shipyard, PT Daya Radar Utama, dan PT Multi Ocean Shipyard. Penambahan kapal GP tersebut adalah momentum bagi Pertamina. Pasalnya, pasar penyedia kapal tersebut sangat terbatas di Indonesia. Pemilihan galangan kapal dalam negeri juga menjadi wujud nyata peran aktif Pertamina dalam memajukan industri maritim. “Ini adalah kesempatan untuk industri galangan dalam negeri dan potensi lokal daerah untuk memiliki pengalaman membangun kapal tanker dengan ukuran terbesar di kelas galangan kapal yang ada di Indonesia,” ujar Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (21/1).
Delapan kapal Pertamina untuk pendistribusian BBM
JAKARTA. Demi memajukan industri maritim, PT Pertamina (Persero) telah memesan delapan unit kapal general purpose (GP) dengan bobot mati 17.500 deadweight tonnage (DWT) dari tiga galangan kapal nasional, yaitu PT Anggrek Hitam Shipyard, PT Daya Radar Utama, dan PT Multi Ocean Shipyard. Penambahan kapal GP tersebut adalah momentum bagi Pertamina. Pasalnya, pasar penyedia kapal tersebut sangat terbatas di Indonesia. Pemilihan galangan kapal dalam negeri juga menjadi wujud nyata peran aktif Pertamina dalam memajukan industri maritim. “Ini adalah kesempatan untuk industri galangan dalam negeri dan potensi lokal daerah untuk memiliki pengalaman membangun kapal tanker dengan ukuran terbesar di kelas galangan kapal yang ada di Indonesia,” ujar Wianda Pusponegoro, Vice President Corporate Communication Pertamina dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (21/1).