PALEMBANG. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprakirakan gerhana matahari total (GMT) pada 9 Maret 2016 dapat disaksikan di delapan kota Provinsi Sumatera Selatan. Delapan kota tersebut adalah Palembag, Lubuklinggau, Rupit, Muarabeliti, Talang Ubi, Sekayu, Pangkalanbalai, dan Indralaya. Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kenten BMKG Sumsel Indra Purnama menjelaskan, pada saat terjadinya peristiwa GMT, diperkirakan cuaca Sumsel mendukung untuk menyaksikan fenomena alam langka itu.
Masyarakat yang ingin menyaksikan momen tersebut hendaknya menyiapkan kaca mata khusus. "GMT sangat berbahaya bagi kesehatan mata jika dilihat secara langsung tanpa menggunakan alat pelindung atau kaca mata khusus yang dapat menyaring sinar atau cahaya matahari yang lebih tajam dari kondisi normal hari-hari biasanya," katanya. Gerhana akan terjadi pada Rabu sekitar pukul 6:20 WIB. Durasi GMT di Palembang, kata Indra, akan berlangsung 1 menit, 52 detik. Kemudian Bangka 2 menit 8 detik ada pukul 06.20 WIB, Belitung (2:10 detik) pukul 06.20 WIB, Sampit (2:08 detik) pukul 06.23 WIB, Palangkaraya (2:29 detik) pukul 06.23 WIB. Balikpapan (1:09 detik) pukul 07.25 WIB, Palu (2:04 detik) pukul 07.27 WITA, Poso (2:40 detik) pukul 07.28 WITA, Luwuk (2:50 detik) pukul 07.30 WITA, Ternate (2:39 detik) pukul 08.36 WIT, dan Halmahera (1:36 detik) pukul 08.37 WIT, ujar Indra. Ditunggu wisatawan asing Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumatera Selatan Herlan Aspiudin menjelaskan, konsep wisata GMT yang disiapkan dan dipromosikan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata provinsi setempat diminati wisatawan asing. "Sekarang ini sejumlah hotel berbintang di Palembang telah menerima pesanan kamar dari warga asal 12 negara yang akan menyaksikan fenomena alam langka GMT dari atas Jembatan Ampera," ujar Herlan.
Berdasarkan data dari sejumlah hotel, ratusan orang asing dari 12 negara seperti Singapura, Malaysia. Prancis, Inggris, Jerman, Belgia, Belanda, dan Amerika Serikat bersama warga Palembang dan daerah lainnya akan menyaksikan Gerhana Matahari Total (GMT). Untuk menyambut tamu asing itu, hotel-hotel di Bumi Sriwijaya ini telah melakukan berbagai persiapan sesuai dengan permintaan. Persiapan yang dilakukan seperti berbagai menu makanan sesuai dengan selera tamu dari masing-masing negara, serta menyiapkan kebutuhan lain yang dapat mendukung aktivitas mereka selama di kota ini seperti kendaraan operasional, kata Ketua PHRI Sumsel. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia