KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumat (31/5) Bursa Efek Indonesia (BEI) ijo royo-royo. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) terbang 105,01 poin (1,72%) dari penutupan sebelumnya, lalu hinggap di angka indeks 6.209,12.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, naik 23,54 poin (2,45%) menuju 982,88. Indeks
Kompas100 yang beranggotakan seratus saham dengan likuiditas dan kapitalisasi pasar terbesar juga menghijau. Indeks terbitan Kompas ini naik 26,27 poin (2,14%), lalu hinggap di 1.254,36.
Sri Rejeki Isman Tbk (
SRIL), Adaro Energy Tbk (
ADRO), dan Media Nusantara Citra Tbk (
MNCN) masih berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing 4,36 kali, 6,11 kali, dan 7,45 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh
UNTR,
PTBA,
ELSA,
WSKT,
MEDC,
ITMG, dan
BBTN. Dari seluruh saham yang masuk dalam daftar 10 saham LQ45 dengan PER terendah, delapan saham harganya naik dibanding harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah SRIL, ADRO, MNCN, United Tractor Tbk (UNTR), Waskita Karya Tbk (WSKT), Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Adapun dua saham yang turun adalah Medco Energy Tbk (MEDC) dan Elnusa Tbk (ELSA) .
10 Saham LQ45 dengan PER Terendah |
Kode | Harga (29/5) | Harga (31/5) | PBV | PER |
SRIL | 338 | 340 | 0,9 | 4,36 |
ADRO | 1.270 | 1.295 | 0,66 | 6,11 |
MNCN | 1.125 | 1.140 | 1,48 | 7,45 |
UNTR | 24.875 | 25.350 | 1,58 | 7,74 |
PTBA | 3.000 | 3.060 | 2,01 | 7,75 |
ELSA | 350 | 348 | 0,75 | 8,29 |
WSKT | 1.760 | 1.810 | 0,83 | 8,58 |
MEDC | 785 | 775 | 0,68 | 8,61 |
ITMG | 17.250 | 17.525 | 1,63 | 8,75 |
BBTN | 2.420 | 2.470 | 1,07 | 9,05 |
Sumber: RTI Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Hasbi Maulana