Delapan saham rontok, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (31 Juli 2018)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selasa (31/7) lalu Bursa Efek Indonesia (BEI) memerah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 91,49 poin (-1,52%) sebelum bertengger di angka 5.936,44. 

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham dengan kapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turut terangkat. Longsor 19,65 poin (-2,06%), LQ45 menndarat ke level 933,89.  

Pergerakan indeks utama kemarin tidak mengubah komposisi daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil dari hari bursa sebelumnya.


Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Bumi Resources Tbk (BUMI), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) masih berada di posisi tiga pertama saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan, masing-masing 3,08 kali, 3,42 kali, dan 4,81 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh INDY, AKRA, WSBP, BBTN, BBNI, PGAS, dan PTBA.

Dinamika bursa saham kemarin merontokkan harga delapan saham penghuni daftar 10 saham LQ45 dengan PER terkecil.

Saham-saham yang turun harga itu adalah SRIL, BUMI, WSKT, Indika EnergyTbk (INDY), AKR Corporindo Tbk (AKRA), Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Adapun dua saham yang mengalami kenaikan harga adalah Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) dan Bukit Asam Tbk (PTBA).

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana