Delapan saham turun, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (12/11)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Senin (12/11) Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali merah padam. Ketika bursa saham tutup lapak, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 97,10 poin (-1,65%), sebelum bertengger di angka indeks 5.777,05.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, juga longsor. Turun 23,38 poin (-2,51%), LQ45 berakhir di 907,63.

Waskita Karya Tbk (WSKT), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing dengan PER 4,14 kali, 5,22 kali, dan 5,86 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh INDYLPPFWSBPADROAKRAPTPP, dan BBTN


Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar ini, delapan saham harganya turun dari harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah WSKT, INKP, Matahari Department Store Tbk (LPPF), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), AKR Korporindo Tbk (AKRA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), dan Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

No. Kode Harga (8/11) Harga (9/11) PBV (kali) PER (kali)
1 WSKT 1.575 1.515 0,76 4,14
2 SRIL 360 360 0,99 5,22
3 INKP 11.275 11.000 1,09 5,86
4 INDY 2.570 2.640 0,83 6,26
5 LPPF 5.275 4.760 5,58 6,97
6 WSBP 332 322 1,14 7,16
7 ADRO 1.580 1.510 0,75 7,74
8 AKRA 3.430 3.340 1,4 7,75
9 PTPP 1.565 1.460 0,59 7,77
10 BBTN 2.350 2.220 1,01 7,87
Sumber: RTI.

Ada satu saham yang lain, yaitu SRIL, tidak mengalami perubahan harga ketimbang harga penutupan sebelumnya. Adapun satu lagi saham justru naik harga, yaitu Indika Energy Tbk (INDY).

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hasbi Maulana